Rabu, 27 Januari 2016

Awas, Makanan Ini Bisa Jadi Rezekinya Setan

Setiap makhluk Allah pasti diberi rezeki. Tidak hanya bagi ciptaan-Nya yang patuh, Allah pun memberikan rezeki kepada makhluk pembangkang dan penyesat manusia yakni setan laknatullah. Ternyata setan memiliki pola kehidupan menyerupai manusia.

Mereka makan dan minum seperti kita. Bahkan setan juga melakukan jima, dan berbagai aktivitas lainnya. Namun apakah di dunia gaib juga tersedia makanan layaknya dunia manusia? Dari manakah setan ini mendapatkannya? 

Ternyata setan dan kawanannya juga memperoleh rezeki dari setiap makanan yang dikonsumsi oleh manusia. Namun bagaimana bisa makanan yang kita konsumsi bisa menjadi sumber rezekinya mereka? Berikut informasi selengkapnya. 
Kepada Allah Ta’ala, iblis berkata, “Tuhanku, semua makhluk telah Engkau jelaskan rezekinya.” Pungkas makhluk terlaknat ini seraya sampaikan tanya, “Di manakah rezeki bagiku?”

Dalam lanjutan hadits yang diriwayatkan oleh adh-Dhiya’ dari Sa’id bin Jubair yang mendapatkan riwayat ini dari ‘Abdullah bin ‘Abbas, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Allah Ta’ala berkata (menjawab pertanyaan setan tentang rezeki bagi mereka), ‘Di dalam makanan yang tidak disebutkan nama-Ku.’”

Merujuk pada makna kalimat ‘makanan yang tidak disebutkan nama-Ku (Allah)’, maka semua jenis makanan baik yang halal sekalipun jika dikonsumsi manusia tanpa melafalkan bismillah maka makanan tersebut termasuk dalam kategori rezeki setan.

Ditegaskan dalam riwayat lain, bahwa setan juga memakan kacang sebagaimana disampaikan oleh ‘Umar bin Khaththab. Ia bertanya kepada seseorang yang pernah ditawan bangsa jin, “Apakah makanan mereka?”

Yang ditanya sampaikan jawaban, “Kacang, dan apa yang tidak disebutkan nama Allah Ta’ala (saat memakannya).”

“Apa minumannya?” tanya ‘Umar lagi. Lalu dijawab, “Jadaf.”

Jadaf ditafsirkan sebagai tumbuhan di Yaman yang tidak perlu menggunakan air untuk memakannya, atau makanan yang bisa dimakan oleh unta dan tidak butuh air setelah memakannya, atau minuman yang tidak membuat peminumnya tersedak.

Selayaknya rezeki bagi manusia yang berbentuk makanan, ada pula jenis bahan tertentu yang dijelaskan sebagai makanan (rezeki) bagi bangsa setan ini. Hal ini disimpulkan dari hadits yang dishahihkan oleh Imam Muslim sebagaimana diriwayatkan oleh ‘Abdullah bin Mas’ud.

Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda kepada bangsa jin, “Setiap tulang yang tidak disebutkan nama Allah Ta’ala yang jatuh ke tanganmu adalah daging yang paling baik untukmu.”

Lanjut baginda yang mulia, “Dan setiap kotoran binatang adalah makanan binatangmu.”

Kemudian, baginda Nabi menghadap ke arah para sahabatnya yang mulia. Beliau berpesan, “Jangan gunakan keduanya (tulang dan kotoran hewan) untuk membersihkan kotoran. Karena keduanya adalah makanan saudara-saudaramu.”

Demikianlah informasi mengenai rezeki untuk setan yang ternyata adalah setiap makanan yang dikonsumsi tanpa terlebih dahulu melafalkan bismillah. Oleh karena itu, sebagai muslim yang beriman hendaklah kita senantiasa membaca bismillah ketika hendak melakukan atau mengonsumsi sesuatu agar tidak menjadi rezeki bagi setan.

Baca Doa Ini Agar Hati Menjadi Teguh

Hati merupakan bagian yang paling penting dalam tubuh manusia. Ia memiliki kedudukan yang tinggi dan menjadi tempat datangnya cahaya ilahi. Bagi mereka yang berfungsi hatinya, maka ia akan berhasil mengenali diri dan Tuhannya.

Namun, hati begitu mudah terbolak balik. Dalam satu kondisi, bisa saja seseorang menjadi begitu taat terhadap keimanannya. Akan tetapi, manusia dengan tingkat keimanan rendah bisa dengan cepat tergoda bujuk rayu iblis. 

Hal ini disebabkan karena tidak memiliki ketetapan dan keteguhan hati. Ternyata ada doa yang bisa dibaca agar hati menjadi lebih teguh. Doa-doa ini diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW agar iman umatnya tidak mudah goyah. Bagaimana bacaan doanya? Berikut informasinya.

1. H.R. Muslim
Rasulullah SAW adalah sosok teladan umat manusia. Meskipun merupakan makhluk Allah yang mulia namun beliau senantiasa berdoa agar diberikan ketetapan dan keteguhan hati di dalam memahami ajaran Islam. Doa yang pertama berasal dari hadist riwayat  Muslim. Rasulullah SAW bersabda:

“Allahumma musharrifal qulub, sharrif qulubana ala tha’atika.”

“Ya Allah, yang mengarahkan hati, arahkanlah hati-hati kami untuk taat kepada-Mu.” (H.R. Muslim)

2. H.R. At-Tirmidzi, Ahmad, dan al-Hakim
Dalam mengahadapi cobaan hidup, Rasulullah SAW senantiasa meminta petunjuk kepada Allah. Beliau tidak pernah melupakan Allah walau sedetik pun. Rasulullah selalu meminta agar hatinya teguh berada di Allah SWT. Rasulullah SAW berdoa:

“Ya muqallibal qulubi tsabbit qalbi ala dinika.”

“Wahai Rabb yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku pada agama-Mu.” (H.R. At-Tirmidzi, Ahmad, dan al-Hakim)

3. Q.S. Ali Imran: 18)
Doa yang terakhir dapat kita peroleh dari sumber segala ilmu yakni Al-Qur’an yang diturunkan Allah SWT kepada baginda Muhammad SAW. Allah SWT berfirman:

“Robbanaa laa tuzigh quluubanaa ba’da idz hadaitanaa wa hab lanaa min ladunka rohmatan, innaka antal wahhaab.”

“Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, karena sesungguhnya Engkau Mahapemberi (karunia).” (Q.S. Ali Imran: 8)

Demikianlah informasi mengenai doa yang bisa dibaca untuk memperoleh keteguhan dan ketetapan hati dai Allah SWT. Sadarilah bahwa kebeningan hati akan membawa ketenangan dan senantiasa membuat kita dekat dengan Sang Maha Kuasa, Allah SWT.

Empat Negeri yang Direkomendasikan Rasulullah Dihuni pada Akhir Zaman

Akhir zaman merupakan masa  yang mendekati terjadinya hari kiamat. Kabar tentang terjadinya hari kiamat sudah tertulis dalam Alquran dan hadist. Nyaris tanda-tanda yang dijelaskan tersebut sudah terjadi.

Bahkan, bisa disimpulkan bahwa kita sedang menanti datangnya tanda kiamat besar. Jelang terjadinya kiamat besar, maka akan terjadi petaka dan huru hara yang akan melanda manusia khususnya umat Islam.

Dajjal laknatullah akan menebar fitnahnya ke berbagai penjuru bumi. Rasulullah SAW pun menganjurkan empat negeri ini untuk ditinggali. Pasalnya, negeri ini begitu diberkahi oleh Allah SWT. Berikut negeri yang direkomendasikan Rasulullah dihuni pada akhir zaman.

1. Mekah dan Madinah
Mekah menjadi salah satu negeri yang direkomendasikan Nabi untuk ditinggali. Pasalnya kota suci Umat Islam ini akan terbebas dari fitnah Dajjal yang kejam. Berdasarkan hadist Nabi Muhammad SAW, Allah SWT menjamin bahwa ini akan dijaga oleh malaikat dari fitnah Dajjal.

“Tiada suatu negeri pun melainkan akan diinjak oleh Dajjal, kecuali hanya Makkah dan Madinah yang tidak. Tiada suatu lorong pun dari lorong-lorong Makkah dan Madinah itu, melainkan di situ ada para malaikat yang berbaris rapat untuk melindunginya. Kemudian Dajjal itu turun lah di suatu tanah yang berpasir ( di luar Madinah ) lalu kota Madinah bergoncanglah sebanyak tiga goncangan dan dari goncangan-goncangan itu Allah akan mengeluarkan setiap orang kafir dan munafik (dari Makkah – Madinah) .” (Riwayat Muslim).

2. Yaman
Allah juga melebihkan negeri Yaman dibanding negeri-negeri lainnya setelah Mekah dan Madinah. Negeri Yaman ini mendapat julukan dari Allah SWT dengan sebutan baldatun thayyibatun wa Rabbun ghafur (Negeri yang aman, dan senantiasa mendapat ampunan Rabb-nya). Selain itu, Nabi Muhammad juga merekomendasikan negeri ini dihuni di akhir zaman.

Pada akhir zaman nanti, umat Islam pada akhirnya akan menjadi pasukan perang. Hal ini sudah disabdakan Nabi Muhammad SAW. Dari Abdullah bin Hawalah mengatakan, ” Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda,

“Pada akhirnya umat Islam akan menjadi pasukan perang, satu pasukan di Syam, satu pasukan di Yaman, dan satu pasukan lagi di Iraq. Hendaklah kalian memilih Syam. Karena ia adalah negeri pilihan Allah. Allah kumpulkan di sana hamba-hamba pilihan-Nya. Jika tak bisa,  hendaklah kalian memilih Yaman dan berilah minum (hewan kalian) dari kolam-kolam (di lembahnya). Karena Allah menjamin untukku negeri Syam serta penduduknya.” (HR. Abu Dawud, Imam Ahmad, Al-Hakim, dan Ibnu Hibban. Dinilai shohih oleh Al-Hakim dan Al-Albani)

Dari Abu Hurairah – radhiyallahu ‘anhu – dari Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam beliau bersabda: “Penduduk Yaman telah datang kepada kalian, mereka adalah orang-orang yang paling luluh hati, dan paling lembut hati, keimanan ada di Yaman dan hikmah ada di Yaman. (HR: Bukhari – Muslim).

Dari sahabat Tsauban berkata, Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam telah bersabda,

“Sesungguhnya kelak aku akan berada di samping telagaku. Kemudian Aku akan menghalangi orang-orang yang akan meminum dari telagaku, agar  penduduk Yaman dapat meminumnya terlebih dahulu. Aku memukul dengan tongkatku, sehingga air telaga tersebut mengalir untuk mereka.” (HR. Muslim)

Dari Ibnu Umar beliau menyebutkan Nabi shallallahu Alaihi Wasallam pernah berdoa: “Ya Allah berkatilah kami pada Syam dan pada Yaman. (HR: Bukhari)

Lantas adakah doa yang lebih mustajab dibanding Doa Nabi?

Nabi Muhammad SAW bahkan pernah memuji kota ini dalam sabdanya, "Sesungguhnya aku benar-benar mencium harumnya karunia Tuhan yang Maha Pemurah dari Yaman. Berapa banyak mata air kemurahan dan hikmah yang terpancar dari sana."

Allah SWT juga berfirman dalam Alquran QS. Al-Maidah 54 yang artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mu’min, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas [pemberian-Nya] lagi Maha Mengetahui” (QS. Al-Maidah 54)

Pendapat dari ahli tafsir sebagian menyatakan bahwa kaum yang disebutkan di atas adalah kaum Anshor. Namun, pendapat yang lebih kuat mengenai identitas kaum yang disinggung dalam ayat di atas; sebagaimana dijelaskan oleh Imam al Qurtubi dalam tafsirnya, adalah penduduk negeri Yaman; kaumnya sahabat Abu Musa al Asy-‘asy’ari radhiyallahu’anhu.

“Turunnya ayat ini; terang Imam Al Qurtubi,  berkenaan dengan kabilah yang bernama al Asy-‘ari. Dalam riwayat disebutkan: setelah ayat ini turun, beberapa rombongan kapal dari kabilah al Asy-‘ari dan kabilah-kabilah lainnya dari negeri Yaman, datang melalui jalur laut. Mereka adalah kaum muslimin yang tertindas di negerinya pada masa Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam masih hidup. Merekalah yang berjasa dalam penaklukan negeri Irak (melalui perang Al Qodisiyyah) pada masa kekhilafahan Umar radhiyallahu’anhu.”

3. Syam
Negeri syam juga menjadi salah satu negeri yang disebut-sebut Rasullullah dan mendapat keberkahan dari Allah. Negeri ini senantiasa dijaga malaikat sehingga baik dihuni pada akhir zaman nanti.

“Beruntunglah negeri Syam. Sahabat bertanya: mengapa ? Jawab Nabi saw: Malaikat rahmat membentangkan sayapnya di atas negeri Syam.” (HR. Imam Ahmad)

Dijelaskan Nabi bahwa Syam merupakan pusat negeri Islam di akhir zaman. Nantinya  disinilah akan menjadi tempat huru-hara dan peperangan dahsyat.

“Pada akhirnya umat Islam akan menjadi pasukan perang: satu pasukan di Syam, satu pasukan di Yaman, dan satu pasukan lagi di Iraq. Ibnu Hawalah bertanya: Wahai Rasulullah, pilihkan untukku jika aku mengalaminya. Nabi saw: Hendaklah kalian memilih Syam, karena ia adalah negeri pilihan Allah, yang Allah kumpulkan di sana hamba-hamba pilihan-Nya, jika tak bisa hendaklah kalian memilih Yaman dan berilah minum (hewan kalian) dari kolam-kolam (di lembahnya), karena Allah menjamin untukku negeri Syam dan penduduknya.” (HR. Imam Ahmad)

“Al-Masih Dajjal akan datang dari arah timur, ia menuju Madinah, hingga berada di balik Uhud, ia disambut oleh malaikat, maka malaikat membelokkan arahnya ke Syam, di sana ia dibinasakan, di sana dibinasakan.” (HR. Imam Ahmad).

Saat ini Negeri Syam merujuk ke sejumlah tempat di Timur Tengah seperti Lebanon, Palestina Dan Suriah. Terimakasih sudah membaca artikel ini. Ilmu pengetahuan sempurna datangnya dari Allah SWT. Semoga pembaca setia infoyunik berkenan menambahkan jika ada kekurangan.

Selasa, 26 Januari 2016

Satu Kalimat yang Dapat Patahkan Punggung Iblis

Iblis dahulunya adalah penghuni surga yang paling dekat dengan Allah SWT. Namun, Ia begitu sombong dan membangkang ketika diperintahkan untuk bersujud kepada Nabi Adam as. Akhirnya, Iblis diusir dari surga dan menjadi musuh abadi Allah SWT.

Tidak tanggung-tanggung, Iblis memiliki misi untuk membawa sebanyak-banyaknya manusia agar terseret ke lembah nista. Berbagai upaya dilakukan agar manusia mengikuti perintahnya, baik dari arah depan, belakang, kanan dan kiri.

Keturunan Adam pun tidak berdaya dengan tipu daya iblis sehingga terjerumus kepada perbuatan dosa.  Namun selalu ada upaya untuk menghalau mereka. Ternyata ada sebuah kalimat yang dapat mematahkan punggung iblis dan membuat tidak berdaya. Kalimat apakah yang dimaksud?

Cara terbaik untuk membentengi diri dari godaan iblis adalah dengan meminta perlindungan kepada Allah SWT. Jika Allah SWT sudah melindungi hamba-Nya, maka tidak ada satupun makhluk yang bisa mengganggu hamba tersebut.

Sebaik-baiknya perlindungan diri dari godaan iblis adalah dengan kalimat-kalimat thayyibah yang langsung direkomendasikan oleh Allah dalam Al-Qur;an serta petuah Rasulullah SAW dalam banyak hadistnya.

Kalimat itu sanggup binasakan setan (meskipun ia bisa hidup kembali) dan (dengan kalimat itu) bisa mematahkan punggung iblis. Terkait kalimat thayyibah ini, Imam Mujahid juga berkata, “Tidak ada sesuatu pun yang mampu mematahkan punggung iblis melebihi kalimat Laa ilaaha illallaah.”

Suatu ketika, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Bacalah ‘Laa ilaaha illallaah (Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah) dan astaghfirullah (Aku meminta ampun kepada Allah), dan perbanyaklah!”

“Karena,” lanjut Nabi sebagaimana diriwayatkan oleh al-Hafizh al-Maushili dari Abu Bakar ash-Shiddiq, “iblis berkata, ‘Aku membinasakan anak Adam dengan dosa. Dan, mereka membinasakanku dengan Laa ilaaha illallaah (Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah) dan astaghfirullah (Aku meminta ampun kepada Allah).”

Lanjut setan mengatakan, “Ketika aku melihat itu, aku membinasakannya dengan hawa nafsu dan mereka menyangka bahwa mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.”

Kalimat thayyiban tersebut tidak hanya bisa melindungi diri dari bisikan dan godaan iblis dan pengikutnya. Akan tetapi juga bisa menjadi senjata ampun agar kita dikaruniai surga jika dibaca saat akhir hayat. Selain itu, memperbanyak istighfar akan diberikan jaminan oleh Allah Ta’ala agar rezeki yang dilimpahkan penuh dengan keberkahan.

Demikianlah informasi mengenai kalimat yang dapat patahkan punggung iblis. Amalkanlah bacaan kalimat tersebut, agar kita terhindari dari godaan iblis yang keji, terkutuk dan laknat serta senantiasa mengajak manusia untuk melakukan maksiat agar bisa terjerumus bersamanya di neraka kelak.

Cara Membedakan Mimpi dari Allah atau dari Setan

Mimpi merupakan pengalaman alam bawah sadar yang kerap kali muncul ketika manusia tidur. Ada beragam jenis mimpi yang dialami oleh manusia, biasanya banyak yang bermimpi mengenai kegiatan sehari-harinya.

Terkadang mereka akan bermimpi bahagia, atau justru mengalami kesedihan dalam mimpinya. Ternyata mimpi juga menjadi perkara yang diperhatikan dalam Islam. Mimpi bisa menjadi sebuah berita gembira atau malah peringatan bagi seorang hamba.

Mimpi tidak hanya berasal dari Allah SWT, ternyata ada juga mimpi yang berasal dari setan. Lalu bagaimanakah cara kita membedakan mimpi yang berasal dari Allah dengan mimpi yang berasal dari setan? Berikut informasi selengkapnya.

Perlu diketahui bahwa mimpi itu dapat dibedakan dalam tiga jenis, yakni mimpi yang berasal dari Allah SWT, atas ulah setan dan karena kegiatan yang kita lakukan sehari-hari. Adapun cara membedakan mimpi yang berasal dari Allah atau atas ulah setan adalah dengan melihat mimpi itu sendiri, apabila bermimpi suatu hal yang kita sukai maka itu berasal dari. Sebaliknya, jika bermimpi suatu hal yang tidak disukai maka itu datanynya dari setan. Rasululllah SAW bersabda:

Mimpi bisa dibedakan menjadi tiga jenis. Dari Allah Ta’ala, atas ulah setan, dan karena kegiatan yang dilakukan sehari-hari. Mimpi ketiga amat mudah dikenali oleh seseorang. Akan tetapi, bagaimana cara membedakan mimpi yang datang dari Allah Ta’ala atau atas ulah setan yang hendak melemahkan seorang hamba?

“Apabila kamu bermimpi melihat sesuatu yang disukainya,” sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang diriwayatkan dari Abu Said al-Khudhri, “maka mimpi itu berasal dari Allah Ta’ala.” Tentunya, makna ‘sesuatu yang disukai’ adalah sesuai fitrah penciptaan atau yang disukai oleh Allah Ta’ala, rasulullah, dan orang-orang yang beriman. Sebab, orang-orang kafir, musyrik, dan munafiq juga memiliki kesukaan. Dan kesukaan mereka sangatlah bertolak belakang dengan segala sesuatu yang dicintai orang-orang beriman.

Ternyata apabila mengalami mimpi jenis ini, nasihat Rasulullah dalam kelanjutan hadits ini, “Hendaklah ia memuji Allah Ta’ala.” Disebutkan dalam riwayat lain agar hanya bercerita kepada orang-orang yang menyukainya. Sebab, orang-orang yang di dalam hatinya ada dengki, kabar kebaikan juga bermakna buruk dan bencana bagi mereka. Karenanya, berhati-hatilah.

Sebaliknya, jika kaum beriman bermimpi suatu hal atau melakukan sesuatu yang tidak disukainya, maka mimpi tersebut berasal dari setan. “Dan hendaklah,” tutur Nabi dengan amat bijak sebagaimana diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari ini, “dia meminta perlindungan kepada Allah Ta’ala dan tidak mengisahkannya kepada siapa pun.”

Sebagai jaminan, jika orang yang bermimpi melakukan apa yang diperintahkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ini, “Karena dia (setan) tidak akan membahayakannya (orang yang bermimpi).”

Setan hanya bertugas untuk membisiki, membuat panik, menggoda, menciptakan perasaan was-was dan hal-hal buruk lainnya. Semua itu merupakan cara melancarkan serangan kepada manusia agar melemahkan keimanan seorang hamba.

Lewat mimpi tersebut, setan menakut-nakuti agar seseorang senantiasa menjauh dari Allah SWT. Tidak hanya itu, ia juga akan menyampaikan kebohongan berupa derajat yang tinggi bagi seorang hamba di sisi Allah SWT.  Padahal pada kenyataannya mereka  merupakan sosok yang paling rendah derajatnya di sisi-Nya.

Demikianlah informasi terkait cara membedakan mimpi yang berasal dari Allah SWT dan mimpi yang berasal dari setan. Hendaknya kita sebagai kaum mukmin bersikap bijak terhadap permasalahan mimpi ini. apapun mimpinya senantiasalah untuk bersungguh-sungguh menafsirkannya di jalan kebaikan.

Inilah Dua Waktu yang Buat Setan Merasa Hina

Setan selalu berusaha menjerumuskan manusia ke lembah kesesatan. Mereka layaknya penguasa dzalim, mengendalikan pikiran manusia agar taat kepadanya. Tidak bisa dipungkiri, manusia dengan tingkat keimanan yang lemah akan mudah tergoda dengan bujuk rayu pasukan iblis tersebut.

Ironisnya, meski sudah mengetahui bahwa tindakan yang dilakukan merupakan tipu daya setan, namun manusia masih tidak tetap saja mengikutinya. Hal ini tentu membuat setan senang dan merasa menang karena banyak yang melanggar aturan Allah.

Namun ada waktu dimana setan merasa tidak berdaya. Dua waktu tersebut membuat musuh Allah dan kaum mukmin ini merasa sangat hina dan lemah. Umat Islam hendaknya mendapat pengetahuan ini, agar bisa bersama-sama melemahkan setan dan menjauhkan diri darinya. Kapan saja waktu tersebut? Berikut ulasannya.

Disebutkan dalam kitab al-Muwatha’ karangan Imam Malik bin Anas, dari Thalhah bin ‘Ubaidillah, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Setan tidak pernah terlihat lebih rendah, lebih hina, lebih terusir, dan lebih marah (dari hari ini).”

Kemudian, beliau pun menyebutkan dua hari besar dalam sejarah kaum Muslimin, satu di antaranya akan terus terulang hingga Hari Kiamat. Ternyata dua hari tersebut adalah hari ‘Arafah dan saat terjadinya Perang Badar.

1. Hari ‘Arafah
Ternyata waktu pertama yang membuat setan lemah dan tidak berdaya serta merasa hina adalah hari Arafah. Hari Arafah jatuh pada hari ke-9 bulan  Dzulhijjah atau bertepatan dengan hari ke-2 dalam ritual ibadah haji.

Pada hari ini Allah SWT membanggakan hamba-Nya yang berkumpul di Padang Arafah kepada para malaikat. Pada saat ini Allah Ta’ala menurunkan rahmat dan pengampunan atas dosa-dosa besar.

Abu ‘Utsman ash-Shabuni menjelaskan tentang riwayat dari seorang Gubernur di salah satu negeri Romawi yang melarikan diri dan bersembunyi. Dalam persembunyiannya itu, ia dibuat kaget karena melihat sesosok laki-laki yang menunggang unta. Karena di negeri Romawi tersebut tidak ada unta.

Setelah melihat lelaki itu, ia pun bertanya kepada sosok aneh tersebut. Ketika itu, ia merasa sangat takut dan ketakutannya tersebut bertambah ketika keduanya saling berdekatan.  “Hai hamba Allah, siapakah Anda?” tanya sang Gubernur. “Orang yang berduka,” jawab sosok aneh itu.

Lanjut sang Gubernur, “Demi Allah, ini sangat mengherankan. Ceritakanlah kepadaku.” Jawabnya dengan gertakan, “Jangan banyak bertanya!”

Karena tak juga menjawab, sang Gubernur terus mendesaknya untuk berbicara. Hingga pada akhirnya lelaki aneh tadi mau berbicara. “Aku adalah iblis. Aku baru saja datang dari ‘Arafah. Aku datang untuk melihat-lihat, rupanya mereka (kaum Muslimin) mendapatkan rahmat dan ampunan, serta saling memaafkan.”

“Aku,” lanjut iblis menuturkan, “menjadi sedih, cemas, dan galau.” Ia pun menyatakan, bahwa dirinya hendak pergi menghibur diri menuju Konstantinopel. Mengapa ke Konstantinopel? Aku setan, “Di sana, aku akan melihat dan mendengar bahwa Allah Ta’ala disekutukan, dan klaim bahwa Dia memiliki anak.”

Setelah mendengar penuturan iblis tadi, maka seketika itu juga sang Gubernur tersebut membaca kalimat, Aku berlindung kepada Allah Ta’ala darimu!” Hingga, tuturnya sebagaimana dikutip oleh Syeikh Ibnu Muflih al-Maqdisi, “Ketika mengatakan kalimat itu, tiba-tiba aku tidak melihat apa pun.”

2. Hari ketika Terjadinya Perang Badar
Selain hari Arafah, ternyata setan juga merasa terhina ketika terjadinya Perang Badar. Ternyata perang ini tidak seperti perang kelihatannya yang terjadi antara kaum mukmin dan kaum kafir. Lebih dari itu, ternyata Malaikat Jibril juga ikut serta dalam perang tersebut melawan Iblis laknatullah.

Dari Mu'adz bin Rafa'ah ibn Rafi' az-Zargi dari ayahnya yang ikut serta dalam Perang Badar al-Kubra. Dia berkata, "Malaikat Jibril as mendatangi Nabi Muhammad SAW dan berkata, "Apa pendapatmu tentang pengikut Perang Badar dari kalanganmu?" Rasulullah SAW menjawap, "Dari kalangan kaum Muslimin yang paling utama." Malaikat Jibril as kembali berkata, "Demikian juga dengan para malaikat yang ikut serta dalam Perang Badar."

Perang ini memang menjadi hidup dan matinya kelangsungan Islam. Jika Islam kalah, maka tidak akan ada lagi yang dapat meneruskan syarnya. Namun jika menang, maka ajaran Islam akan memenuhi dunia. Itulah mengapa, Nabi Muhammad sampai bercucuran air mata memohon kepada Allah agar memberikan pertolongan pada perang tersebut.

Allah SWT adalah perancang yang Maha Hebat, Islam mendapat sokongan moral yang hebat dengan turunnya tentera berpakaian serba hijau yaitu para Malaikat Allah SWT. Ini diakui sendiri oleh Rasullulah SWT dan para sahabat.

Hal ini membuat setan tidak berdaya. Selain merasa terhina, setan juga merasa terusir, cemas, dan perasaan buruk lainnya. Hal tersebut dikarenakan kala itu, setan melihat malaikat Jibril memimpin pasukan malaikat untuk membantu pasukan kaum muslimin memerangi orang kafir dan bala tentara setan.

Demikianlah informasi mengenai dua hari yang membuat setan merasa terhina. Meskipun Perang Badar tidak pernah terulang, namun hari Arafah senantiasa terulang yakni setiap tanggal 9 Dzulhijjah. Sebagai kaum muslimin, perbanyaklah ibadah kepada Allah SWT agar terhindar daei segala godaan setan yang terkutuk.

Inilah Alasan Dosa Dapat Halangi Rezeki

Rezeki merupakan rahmat Allah SWT bagi seluruh makhluk-Nya saat menjalani hidup di dunia. Tidak hanya melulu persoalan uang, rezeki juga bisa dalam bentuk kesehatan, keluarga yang rukun, anak-anak yang saleh dan hal-hal membahagiakan lainnya.

Rezeki tentu tidak datang begitu saja, namun harus dicapai dengan usaha dan kerja keras. Allah SWT memerintahkan hamba-Nya agar berlaku halal dalam mencari rezeki. Dengan demikian, apa yang didapatkan akan mendatangkan ketenangan dan menjadi berkah.

Namun sebagian orang tidak mempedulikan hal tersebut. Mereka mengumpulkan rezeki melalui jalan maksiat yang menyebabkan dosa. Padahal dosa justru dapat menghalangi datangnya rezeki? Mengapa bisa demikian? Berikut informasinya.

Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal, Imam Ibnu Majah, Imam ath-Thabrani, Imam Ibnu Hibban, dan Imam al-Hakim, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya seseorang dihalangi dari rezekinya disebabkan dosa yang dia perbuat.”

Adapun alasan dosa bisa menjadi penghalang rezeki yang pertama, karena orang yang berbuat dosa jauh dari istighfar atau memohon ampun kepada Allah SWT. Pada dasarnya istighfar sebagai penghapus dosa menjadi jalan terbukanya rezeki. Jika bertaubat menjadi pembuka jalan untuk mendapatkan kelimpahan rezeki, maka berdosa bermakna membatalkan semua itu.

Rasulullah SAW dalam hadist riwayat Ahmad yang artinya “Barang siapa yang memperbanyak membaca istighfar maka Allah akan menjadikan segala kesusahan, menjadi kemudahan dan dari segala kesempitan Allah menjadikan jalan keluar dan Allah akan memberi rezeki untuknya dari yang dia sangka maupun yang tidak dia sangka”.

Sebab yang kedua yaitu terhalangnya seorang hamba dari rasa nikmat atas banyak rezeki yang diberikan oleh Allah Ta’ala. Maknanya adalah orang tersebut tetap diberikan rezeki dari Allah SWT, namun rasa nikmatnya telah dicabut. Itulah yang menyebabkan meskipun ia berlimpah rezeki namun tetap terasa hambar.

Bahkan hal tersebut membuat dirinya semakin haus dan berhasrat untuk menumpuk harta sebanyak-banyaknya tanpa ada rasa syukur kepada Allah SWT. Tidak hanya itu, dalam usahanya mendapatkan apa yang diinginkan mereka cenderung tidak sabar.

Padahal sebenarnya Allah sudah mengatur rezeki setiap umatnya dan akan memberikan jatah rezeki tersebut apabila sudah tepat waktunya. Coba renungkan perkataan Ibnu ‘Abbas berikut ini. Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata,

“Seorang mukmin dan seorang fajir (yang gemar maksiat) sudah ditetapkan rezeki baginya dari yang halal. Jika ia mau bersabar hingga rezeki itu diberi, niscaya Allah akan memberinya. Namun jika ia tidak sabar lantas ia tempuh cara yang haram, niscaya Allah akan mengurangi jatah rezeki halal untuknya.” (Hilyatul Auliya’, 1: 326)

Demikianlah informasi mengenai alasan dosa dapat halangi rezeki. Oleh karena itu, sebagai muslim yang beriman hendaknya kita senantiasa percaya bahwa Allah telah mengatur segala kebaikan untuk kita. Maka bersabarlah dan tetaplah berikhtiar mencari rezeki dengan cara yang halal.

Senin, 25 Januari 2016

Lima Amalan Agar Hidup Lebih Istiqomah

Kehidupan dunia sejatinya adalah ujian bagi manusia. Setiap saat kita dihadapkan dengan berbagai persoalan sebagai bentuk ujian terhadap keimanan. Tidak hanya kesedihan, kebahagiaan juga merupakan bentuk ujian bagi manusia.

Apakah manusia akan bertambah taat? atau ujian tersebut justru membuat orang terjerumus untuk  melakukan maksiat. Itulah sebabnya kaum muslim harus senantiasa istiqomah atau teguh pendirian.

Sikap ini mencakup pelaksanaan semua bentuk ketaatan kepada Allah lahir dan batin, serta meninggalkan semua bentuk larangan-Nya. Lalu bagaimana caranya agar menjadi insan yang istiqomah? Berikut informasi selengkapnya.

1. Sholat Lima Waktu
Amalan pertama yang membuat hidup lebih istiqomah adalah dengan melaksanakan shalat lima waktu. Seperti yang diketahui bahwa shalat merupakan ibadah yang memiliki hukum wajib bagi setiap muslim untuk melaksanakannya. Bahkan dalam keadaan sakit dan dalam perjalanan atau sesibuk apapun kita tetap harus shalat lima waktu.

Mengapa shalat sangat penting dalam ajaran Islam? Hal tersebut dikarenakan Allah tidak akan mewajibkan suatu hal kecuali yangg mendatangkan kebaikan bagi umatnya. Ada ilustrasi menarik yang disampaikan oleh Rasulullah SAW mengenai shalat.

Beliau bersabda, “Bagaimana pendapat kalian seandainya di depan pintu seorang dari kalian terdapat sebuah sungai. Setiap hari ia mandi lima kali di dalamnya. Apakah masih ada kotoran yang melekat di tubuhnya?”

Mereka menjawab, “Tidak ada!” Rasulullah bersabda, “Itulah perumpamaan shalat lima waktu. Dengannya Allah menghapus semua kesalahan.” (HR Bukhari Muslim).

Dari ilustrasi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa apabila dalam sehari semalam kita senantiasa melaksanakan shalat lima waktu tanpa bolong-bolong maka tubuh kita akan bersih, wangi dan sehat. Hal ini akan menambah kepercayaan diri dan membuat hidup menjadi lebih istiqomah.

Dengan senantiasa melaksanakan shalat maka kita akan belajar untuk membuat sebuah perencanaan waktu yang baik, tradisi yang positif, dan menghindarkan diri untuk melakukan perbuatan yang akan merugikan diri sendiri ataupun orang lain.

2. Membaca Al-Qur’an
Amalan yang kedua yakni dengan senantiasa membaca Al-Qur’an. Mungkin terlihat sederhana, akan tetapi apabila amalan ini dilakukan dengan kesungguhan hati maka akan menimbulkan banyak kebaikan bagi mereka yang mengamalkannnya.

Dengan membaca Al-Qur’an akan menghindarikan diri kita dari kejahilan dan kelak. Orang yang gemar membaca Al-Qur’an akan memiliki kehidupan yang luar biasa. Tidak hanya akan senantiasa bertahan secara pribadi, akan tetapi mereka juga sangat berkontribusi besar bagi kehidupan umat Islam bajan dunia.
Jika diingat, saintis Muslmi terdahulu hampir semuanya hafal Al-Qur’an. Katakanlah seperti Ibn Sina, Fakhrudin Ar-Razi, Ibn Khaldun dan lain sebagainya. Itu berarti bahwa kebiasaan ini selain bernilai ibadah juga akan membuat diri menjadi hebat oleh sebab itu bangunlah tradisi membaca Al-Qur’an setiap harianya agar kehidupan kita menjadi lebih baik dunia-akhirat.

3. Silaturrahim
Amalan selanjutnya yakni menjalani silaturahim. Hal ini sangat penting, sebab di zaman yang serba canggih ini kita membutuhkan hubungan yang baik dengan banyak orang. Tidak hanya itu, dengan bersilaturahim juga baik untuk kehidupan akhirat kelak. Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa yang senang untuk dilapangkan rizkinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya), maka hendaklah ia menyambung (tali) silaturahim.” (HR Bukhari).

Dengan menjalankan perintah bersilaturahim ini makan bisa membuat kehidupan manusia menjadi lebih dinamis, progresif dan tentu saja bermanfaat bagi sesama. Oleh karena itu, mulailah jalin silaturahim dengan sesama.

4. Sedekah
Sedekah juga menjadi amalan yang dapat membuat hidup menjadi lebih istiqomah. Orang yang sudah sukses, tentu merasakan betul manfaat dari sedekah yang dilakukan, Kalau cerita Muhammad Assad, hidupnya semakin lebih baik semenjak dirinya selalu bersedekah. Maka kesimpulan dia satu, “Sedekah Membawa Berkah”.

Akan tetapi, jangan khawatir jika memiliki ekonomi yang masih pas-pasan. Kita tetap bisa bersedekah, sebab amalan ini tidak hanya dilakukan dengan uang. Kita bisa membantu teman yang sedang kesulitan, senyum kepada sesama dan lain sebagainya.

5. Tahajud
Amalan terakhir yang membuat hidup lebih istiqomahadalah melaksanakan tahajud. Seperti yang diketahui bajwa selain akan mengangkat derajat kita di sisi Allah SWT, dengan melaksakan shalat tahajud juga potensi doa kita akan didengar oleh Allah. Tidak hanya itu, pelaksanaan shalat tahajud mengharuskan kita mengatur diri sedemikian rupa.

Selain itu, tahajud juga bisa meningkatkan percaya diri seseorang. Sebab waktu melaksanakan shalat tahajud sangat tenang, udah sangat steril, sehingga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan fisik manusia.

Demikianlah informasi mengenai lima amalan yang bisa membuat hidup lebih istiqomah. Tidak hanya itu selain bernilai pahala, dengan mengamalkan hal tersebut dengan baik setiap harinya akan membuat jiwa dan raga kita senantiasa hidup dan terus menyala. Menghilangkan perasaan galau dan sifat negatif lainnya sehingga membuat kita dapat teguh pendirian dalam ajaran Islam.

Inilah Empat Golongan Manusia yang Dirindukan Surga

Surga merupakan tempat terindah yang dijanjikan bagi umat yang beriman dan bertaqwa Allah SWT.  Di dalamnya berisi kenikmatan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Namun tidak sembarang orang bisa masuk ke tempat mulia ini.

Hanya bekal berupa amal kebaikan saja yang bisa mengantarkan manusia untuk sampai ke sana. Tempat ini menjadi tujuan akhir dari kehidupan yang begitu dirindukan oleh mukmin yang beriman.  Ternyata tidak hanya manusia saja merindukan surga.

Rasulullah SAW menjelaskan bahwa surga juga rindu untuk dimasuki manusia dengan kriteria ini. Sungguh sebuah kebahagiaan hakiki jika termasuk dalam golongan yang dirindukan surga. Lantas siapa saja mereka? Berikut ulasannya.

1. Orang yang Senantiasa Membaca Al-Qur’an
Golongan pertama yang dirindukan oleh surga ialah mereka yang senantiasa membaca Al-Qur’an. Al-Qur’an merupakan wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman bagi umat manusia. Bahkan begitu besarnya pahala orang yang membaca Al-Qur’an, sehingga setiap huruf yang dibaca Allah akan membalasnya dengan 10 kebaikan. Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:

'abdullah bin mas'ud ra. Berkata: pelajarilah al qur an ini karena sesungguhnya kalian diganjar dengan membacanya setiap hurufnya 10 kebaikan, aku tidak mengatakan itu untuk aliflaammiim akan tetapi untuk alif,laam,miim setiap hurufnya 10 kebaikan. )* Atsar riwayat Ad-darimy dan disebut kan dalam kitab silsila al hadits As shahihah no 660

Nampaknya wajar apabila surga merindukan orang yang senantiasa membaca Al-Qur’an. Sebab sejak di dunia saya mereka sudah diberikan Allah ketenangan bathin, kasih sayang-Nya, kecintaan-Nya, kemuliaan dan selalu dingat oleh-Nya.

2. Orang yang Menjaga Lidah
Golongan yang kedua yaitu mereka yang selalu menjaga lidahnya. Lidah memang merupakan bagian tubuh yang tidak bertulang akan tetapi ia lebih tajan dari sebilah pedang. Bahkan ada dampak sangat luar biasa yang bisa ditimbulkan oleh lidah, seperti bisa menyebabkan pertengkaran antar suami istri, antar kelompok bahkan antar bangsa.

Bahkan perkataan negatif yang berasal dari lidah bisa membuat orang menjadi sengsara, melenyapkan pahala kebaikan yang telah dilakukan seperti api memakan kayu bakar dan bahkan bisa membuat puasa jadi hampa sia-sia.

Orang yang mampu menjaga lidahnya, tidak akan menyakiti orang lain dengan bahasa yang digunakan. Ia akan sangat berhati-hati dalam berkata agar tidak menyinggung perasaan orang lain. Apabila kita mampu menjaga lidah, begitu banyak kenikmatan yang akan diperoleh. Manfaatkanlah karunia Allah yang telah dilimpahkan kepada manusia, seperti untuk berdakwah, menyambung silaturahmi, bertilawah serta berdoa.

3. Pemberi Makan Orang yang Kelaparan
Golongan selanjutnya yang juga dirindukan oleh surga adalah pemberi makan orang yang kelaparan. Allah SWT adalah Dzat Maha Pengasih dan Penyayang yang memberikan balasan atas sekecil apapun amalan kebaikan yang dilakukan oleh umat-Nya.

Apabila kira memberikan minum kepada saudara kita yang kehausan, maka Allah akan memberi kita minum pada hari kiamat nanti disaat orang-orang sedang dilanda dahaga, Bila kita memberi makan kepada saudara kita yang sedang kelaparan, niscaya Allah akan memberi kita makan di saat orang-orang kelaparan pada hari akhir nanti

Bila kita memberi pakaian kepada saudara kita didunia ini, niscaya Allah akan memberi kita pakaian yang indah disaat orang-orang telanjang pada hari perhitungan nanti, bila kita memudahkan urusan saudara kita yang sedang kesulitan dan dihimpit permasalahan, yakinlah bahwa Allah akan memudahkan urusan kita sejak didunia ini. Pertolongan Allah akan datang kepada seorang hamba manakala sang hamba menolong saudaranya.

“Dari Abu Sa'id Al Khudry ra. Bahwa Rasulullah saw bersabda: Siapa saja orang islam orang islam yang memberi pakaian kepada orang islam. Niscaya Allah akan memberikannya pakaian dari hijaunya surga. Dan siapa saja orang islam yang memberikan makan kepada orang islam yang kelaparan, niscaya Allah akan memberikan nya buah-buahan surga. Dan siapa saja orang islam yang memberikan minum kepada orang islam yang kehausan,niscaya Allah akan memberikan nya mimuman suci yang tertutup.” ( HR. Abu Dawud)

4. Golongan yang Berpuasa di Bulan Ramadhan
Golongan terakhir yang dirindukan oleh surga adalah mereka yang berpuasa di bulan Ramadhan. Di bulan yang mulia ini tidak hanya dipenuhi oleh berkah, rahmat dan ampunan dari Allah saja. Akan tetapi, Allah juga menjanjikan kepada kita pembebasan daru panas api neraka.

Hal ini terkhusus bagi mereka yang berpuasa, dan menghidupkan malamnya dengan shalat, qiro'at dan kholwat serta ibadah apapun dengan hanya mengharap ridho-Nya. Rasulullah SAW bersabda yang artinya:

"Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan, karena iman dan ikhlas, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari Muslim)

Demikianlah informasi mengenai empat golongan manusia yang dirindukan oleh surga. Maka lakukanlah setiap amalan-amalan kebaikan dan jadilah pribadi yang jauh lebih baik lagi agar kita termasuk ke dalam golongan yang dirindukan oleh surga Allah SWT.

Empat Kriteria Wanita Shalehah Berdasarkan Surat An-Nisa

Wanita merupakan makhluk yang begitu dimuliakan Allah SWT. Namun kemuliaan tersebut tentu saja tidak serta merta diraih tanpa amalan. Jika kerap melanggar aturan Allah, keberadaan wanita justru menjadi sumber dosa.

Para kaum hawa ini seharusnya berpegang teguh terhadap Alquran dan hadist agar menjadi wanita shalehah. Tidak hanya menjauhkan diri dari api neraka, saat di dunia, wanita yang shalehah juga senantiasa mendapat pertolongan dari Allah.

Namun bagaimana cara menjadi wanita shalehah? Ternyata Alquran sudah menjelaskan kriteria untuk jadi shalehah. Hal ini dijabarkan dalam surat An-Nisa ayat 34. Lalu apa isi ayat tersebut dan apa saja kriteria wanita shalehah yang dimaksud ? Berikut informasinya.

Allah SWT telah memberikan definisi wanita shalehah yang menjadi perhiasan dan kesenangan terbaik dunia. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S An-Nisa ayat 34 yang artinya:

“Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka).” Q.S An-Nisa ayat 34

Dalam ayat di atas dijelaskann secara singkat mengenai sosok wanita yang harus dicari setiap laki-laki untuk dijadikan sebagai pasangan hidup. Mengingat pentingnya peran seorang wanita di dalam rumah tangganya. Maka ada banyak kriteria wanita agar dikatakan shalehah dan menjadi labuhan hati para lelaki shaleh. Berikut ini kriteria detail dalam penjelasan kitab-kitab tafsir untuk ayat di atas:

1. Taat Kepada Allah
Kriteria wanita shaleh berdasarkan Q.S. An-Nisa ayat 34 adalah taat kepada Allah SWT. Hal itu berarti bahwa wanita tersebut patuh dan tunduk terhadap semua aturan Allah dalam menjalani kehidupan ini, termasuk di dalamnya hidup bersuami istri. Kriteria ini menjadi pangkal atau induk dari kriteria yang lainnya.

Taat kepada Allah dapat diartikan sebagai sikap mematuhi atau menjalankan segala perintah Allah yang berkaitan dengan ibadah agama. Seorang wanita dikatakan shalehah apabila ia bisa menjaga hubungannya dengan al-Khaliq. Menjaga hubungan tersebut dapat dilakukan dengan cara melaksanakan kewajibannya seperti shalat, puasa, zakat dan amalan lainnya. Rasulullah SAW bersabda:

Apabila seorang perempuan sembahyang lima waktunya, puasa sebulan Ramadhannya, memelihara kehormatannya, dan taat kepada suaminya, niscaya dikatakan kepadanya: “Masuklah engkau ke dalam surga dari pintu mana saja yang engkau sukai.” (HR. Ahmad bin Hanbal)[1]

2. Taat Kepada Suami
Kriteria wanita shalehah yang kedua yaitu taat kepada suami. Maksudnya adalah mendahulukan segala perintah yang diberikan suami dari pada keperluan diri sendiri dan orang lain. Akan tetapi, hal yang harus diperhatikan adalah taat kepada suami ini bukan berarti membutakan diri dari perintah agama.

Jangan sampai karena ingi taat kepada suami namun berlawanan dengan perintah agama. Apabila suami memberikan suatu perintah namun bertentangan dengan perintah agama, maka tidak wajib bagi istri untuk memenuhi perintah tersebut bahkan harus menghindarinya.

3. Menjaga Kehormatan
Kriteria wanita shalehah berdasarkan Q.S An-Nisa ayat 34 selanjutnya adalah wanita yang menjaga kehormatannya. Menjaga kehormatan ini juga ada beberapa macam, antara lain mejaga kehormatan diri sendiri ketika suami tidak ada ri rumah, menjaga diri dari segala noda dan pencemaran termasuk memelihara harta suami.

Inti dari menjaga kehormatan wanita tersebut terletak pada kesadaran wanita itu akan harga dirinya sebagai manusia yang dalam kontek ini sebagai seorang istri. Selain itu, sebagai wanita juga harus bisa menahan diri dari hal-hal yang tidak patut dilakukan, misalnya tidak menutup aurat dan lain sebagainya.

4. Bersifat Amanah atau Dapat Dipercaya
Kriteria wanita shalehah yang terakhir adalah bersifat amanah atau dapat dipercaya. Tentu saja wanita yang memiliki kriteria ini akan menjauhkan diri dari sifat khianat. Contoh wanita yang bisa menjaga amanah adalah ketika suami tidak ada di sisinya, maka ia tetap menjalankan kewajibannya dengan baik yakni menjaga diri dan harta suaminya.

Selain itu wanita yang bersifat amanah juga dapat menjaga rahasia-rahasi kehidupan rumah tangga di antara ia dan suaminya. Dengan memilihara sifat ini, akan membuat seorang waniita mendapatkan keridhaan dari Allah SWT.

Demikianlah informasi mengenai Tiga Kriteria Wanita Shalehah Berdasarkan Surat An-Nisa Ayat 34. Sebagai wanita muslim, sudah semestinya untuk senantiasa mengamalkan kebaikan agar memenuhi empat kriteria wanita shalehah di atas. Semoga bermanfaat.

Lima Cara Hadapi Suami Cuek dan Egois

Perubahan sifat sering terjadi saat seseorang sudah menjalani hubungan rumah tangga. Hal ini kerap dirasakan istri atas sifat suami yang mengalami perbedaan cukup signifikan. Bahkan terkadang perubahan tersebut tidak terbayangkan sebelumnya.

Jika pada awalnya perhatian dan penyayang, setelah menikah suami bisa berubah menjadi sosok cuek dan egois. Mereka bisa berubah menjadi pribadi yang tidak peduli terhadap keluarga dan  melakukan sesuatu sekehendak hati. 

Perubahan tersebut tentu akan membuat hati wanita tersakiti. Namun tetap ada cara yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi perubahan ini. Bagaimana caranya? Berikut informasi selengkapnya.

1. Bersabarlah

Cara pertama yang dapat dilakukan untuk menghadapi suami yang cuek dan egois adalah dengan bersabar. Meskipun sifat egois yang dimiliki suami kerap kali membuat istri harus terus-terusan menelan kekecewaan dan merasa tidak diperhatikan. Itulah sebabnya seorang istri dituntut untuk memiliki kesabaran ekstra dalam menghadapi suami yang demikian.

Apabila sikap egois suami dibalas dengan sikap yang egois pula, maka akan membuat keharmonisan dalam keluarga tersebut menurun. Jangan berprasangka buruk dengan sikap suami yang cuek dan egois, bisa jadi mereka sedang menghadapi masalah di kantor tempatnya bekerja dan tidak sempat memperhatikan anda.

Sebagai istri yang baik haruslah mampu bersabar dan mampu membantu suaminya dalam menghadapi masalah yang tengah dihadapi. Hal ini tentu saja bertujuan agar hubungan tersebut berjalan dengan baik dan semakin harmonis.

2. Pintarlah Dalam Mengutarakan Perasaan

Tidah hanya dituntut untuk menjadi sosok yang sabar, dalam menghadapi suami cuek dan egois seorang istri juga harus bisa pintar dalam mengutarakan perasaannya. Mungkin agak sulit untuk memulai pembicaraan mengenai uneg-uneg yang selama ini dirasakan istri atas sikap suami.

Akan tetapi, cobalah untuk berbicara masalah tersebut agar si suami mengerti apa yang diinginkan oleh istri. Namun hal yang harus diperhatikan adalah dalam menyampaikan maksud hati tersebut jangan sampai menyinggung apalagi menyakiti hati suami.

Tetap sampaikan keluhan tersebut dengan lemah lembut. Jangan sampai melontarkan kata-kata kasar atas rasa kesal yang selama ini dipendam. Hal ini bertujuan agar tidak menyulut emosi sumai yang bisa menyebabkan pertengkaran antara pasangan.

3. Cerdas Sewaktu Berkompromi
Cara selanjutnya yang harus dilakukan oleh istri dalam menghadapi suami yang egois dan cuek adalah dengan cerdas sewaktu berkompromi. Apabila anda sedang membutuhkan bantuan suami namun mereka menolak untuk melakukannya, maka hindarilah untuk memarahi dan mengutuk suami.

Sebaliknya, lakukanlah kompromi bersama suami. Jangan menunjukkan sikap bahwa istri sedang memerintah suami untuk melakukan sesuatu. Buatlah ia merasa tulus sewaktu membantu pekerjaan istri di rumah.

4. Sediakan “Me Time”
Sifat egois yang dimiliki oleh suami bisa saja disebabkan karena adanya kejenuhan dalam melakukan rutinitas. Kesibukan yang teramat sangat bisa menjadi pemicu pudarnya rasa kepedulian terhadap lingkungan sekitar termasuk pada keluarga.

Hal yang harus dilakukan istri dalam menghadapi suami yang bersikap demikian adalah dengan meminta suami untuk menyediakan me time atau waktu luang untuk melakukan hal-hal positif yang menyenangkan dan bisa meningkatkan kesehatan mental suami istri. 

Ada banyak kegiatan yang bisa dilakukan dalam waktu luang tersebut. Seperti olahraga bersama, atau sekedar jalan-jalan di taman seperti waktu awal pernikahan dulu.  Bisa juga bersantai di rumah dengan bercanda ria bersama anak-anak dan keluarga besar.

5. Menumbuhkan Kembali Rasa Sayang
Cara terakhir untuk menghadapi suami yang cuek dan egois adalah dengan menumbuhkan kembali rasa sayang. Sikap suami yang berubah kepada istrinya bisa jadi dilatarbelakangi karena mulai berkurangnya perhatian dari istri.

Mungkin seorang istri lupa cara menyenangkan suami karena kesibukkannya mengurus anak dan rumah tangga serta mengelola keuangan. Lantaran kurang perhatian dari istri tersebut maka akan membuat hubungan itu menjadi hambar dan pada akhirnya membuat berkurangnya rasa kasih sayang antara kedua belah pihak.

Hal inilah yang kemudian memicu suami berpikir untuk bersikap egois dan tega terhadap istrinya. Oleh sebab itu, jika hal seperti ini terjadi maka hal yang harus dilakukan istri adalah dengan kembali memperlakukan suami sebagaimana mestinya, berikan perhatian agar perasaan sayang tersebut kembali muncul di tengah keluarga. Dengan melakukan perbuatan tersebut, secara otomatis akan membuat suami menjadi lebih peka dan lebih peduli kepada sang istri.

Demikianlah informasi yang bisa dilakukan istri untuk menghadapi suami yang cuek dan egois. Perlu dipahami bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Jika sudah mulai merasakan perubahan dalam diri suami, maka segeralah lakukan  cara untuk mendapatkan kembali perhatiannya.

Sabtu, 23 Januari 2016

Inilah Puasa Sunnah yang Paling Istimewa

Sebagian orang menganggap bahwa ibadahnya tidak cukup hanya dengan amalan-amalan wajib saja. Mereka melakukan amalan sunnah untuk menambah pahala dan mendapat berkah dari Allah SWT.

Salah satu amalan tambahan yang banyak dikerjakan kaum mukmin adalah puasa sunnah. Di antara puasa sunnah yang kerap dilakukan adalah puasa senin-kamis, puasa tiga hati setiap bulan hijriyah, dan puasa sunnah lainnya.

Ternyata, di antara banyaknya puasa sunnah yang sering dilakukan oleh kaum muslim ada satu puasa sunnah yang paling istimewa. Puasa apakah yang paling istimewa tersebut? Berikut informasi selengkapnya.

Puasa sunnah yang paling istimewa adalah puasa Daud. Puasa Daud merupakan puasa yang dilakukan sehari dan keesokan harinya tidak berpuasa. Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah SAW bersabda,

Dalam hadits dari Abdullah bin Amr bin Al Ash yang berniat melaksanakan puasa sepanjang hari dan shalat malam sepanjang hidup, Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik shalat di sisi Allah adalah shalatnya Nabi Daud ‘alaihis salam. Dan sebaik-baik puasa di sisi Allah adalah puasa Daud. Nabi Daud dahulu tidur di pertengahan malam dan beliau shalat di sepertiga malamnya dan tidur lagi di seperenamnya. Adapun puasa Daud yaitu puasa sehari dan tidak berpuasa di hari berikutnya.” (HR. Bukhari no. 1131).

Hadist di atas menerangkan mengenai keutamaan puasa Daud yang memiliki derajat paling tinggi di antara puasa sunnah lainnya. Di antara faedah puasa Daud lainnya yakni menunaikan hak Allah dengan melakukan ketaatan kepada-Nya dan menunaikan hak badan yaitu dengan mengistirahatkannya (dari makan).

Untuk orang yang ingin melaksanakan puasa Daud, maka hal yang harus dilakukan adalah benar-benar niat dan mampu untuk menjalankannya. Selain itu, kita juga harus memperhatikan kemampuan diri untuk melaksanakan puasa sunnah yang satu ini.

Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin rahimahullah mengatakan,  “Puasa Daud sebaiknya hanya dilakukan oleh orang yang mampu dan tidak merasa sulit ketika melakukannya. Jangan sampai ia melakukan puasa ini sampai membuatnya meninggalkan amalan yang disyari’atkan lainnya. Begitu pula jangan sampai puasa ini membuatnya terhalangi untuk belajar ilmu agama. Karena ingat di samping puasa ini masih ada ibadah lainnya yang mesti dilakukan. Jika banyak melakukan puasa malah membuat jadi lemas, maka sudah sepantasnya tidak memperbanyak puasa. Wallahul Muwaffiq.” (Syarh Riyadhus Sholihin, 3/470).

Jangan sampai puasa Daud ini justru membuat kita semakin lalai pada amalan lainnya yang lebih penting. Ketika seseorang memilih untuk puasa setiap hari tanpa henti, maka pasti ia akan meninggalkan beberapa kewajiban.

Jangan terlalu berlebihan dalam melakukan sesuatu, sebab hal yang demikian dapat membuat seseorang menjadi malas dan kurang bersemangat ketika melaksanakan ibadah lainnya. Ingatlah bahwa sebaik-baiknya petunjuk adalah petunjuk dari Allah SWT dan Rasul-Nya.

Demikianlah informasi mengenai puasa sunnah yang paling istimewa. Jika belum merasa siap untuk melaksanakan puasa Daud, maka kita bisa melakukan puasa sunnah lainnya yang pasti tetap memiliki keutamaannya tersendiri. Semoga bermanfaat.

Inilah Empat Keutamaan Menunggu Waktu Salat

Salat merupakan ibadah wajib yang dikerjakan muslim lima kali dalam sehari. Selain memperoleh pahala, ternyata ada banyak keutamaan yang akan didapatkan orang yang senantiasa melaksanakan ibadah ini.

Sayangnya, banyak orang mengutamakan duniawi terlebih dahulu baru setelahnya mengerjakan salat. Beberapa diantaranya bahkan harus salat diakhir waktu karena urusan dunia yang tidak kunjung selesai.

Padahal ada keutamaan tersendiri jika seorang mukmin salat di awal waktu. Terlebih, bagi mereka yang sudah bersiap akan salat meski azan sebelum dikumandangkan. Lantas apa saja keutamaannya? Berikut empat keutamaan menunggu waktu shalat tiba.

1. Bukti Kecintaan Hamba
Keutamaan meunggu waktu shalat tiba yang pertama adalah sebagai bukti kecintaan seorang hamba kepada Sang Pencipta. Shalat merupakan media untuk komunikasi dengan Allah, lewat lantunan doa yang diucapkan setiap selesai shalat.

Ketika kita merindukan seseorang yang dicintai, tentu kita akan berusaha untuk tidak terlambat ketika memiliki janji bertemu. Sama halnya bagi orang yang merindukan Allah, kita akan senantiasa menunggu berjumpa dengan-Nya dan akan selalu mennggu perjumpaan tersebut.

2. Mengundang Kebaikan Lain
Keutamaan yang kedua yakni menunggu waktu shalay tiba akan membuat kita berkesempatan melakukan banyak kebaikan. Antara lain seperti membaca Al-Qur’an, i’tikaf, berdzikir, membereskan temptat shalat, dan amalan lainnya. Tentu saja perbuatan yang demikian akan menambah pahala selain pahala dari shalat yang akan dilakukan.

3. Kecilnya Peluang Bermaksiat
Keutamaan orang yang menunggu waktu shalat selanjutnya adalah kecilnya peluang untuk berbuat maksiat. Saat menunggu waktu shalat, tentu seseorang akan lebih berfokus untuk melakukan segala amalan kebaikan. Hal ini yang kemudian membuat kemungkinan untuk bermaksiat itu menjadi sangat kecil.

4. Menjaga Kebersihan Diri dan Hati
Keutamaan yang terakhir yaitu dapat menjaga kebersihan diri dan hati. Salah satu syarat sahnya shalat adalah bersihnya badan dan tempat shalat dari najis. Maka orang yang menunggu waktu shalat, ia sudah terlebih dahulu membersihkan diri dan tempatnya shalat.

Karena itu, Rasulullah SAW menjanjikan bahwa seseorang dikategorikan sedang shalat, tatkala ia meniatkan diri menunggu datangnya waktu shalat. Bahkan, saat itu para malaikat terus melantunkan doa agar kita dirahmati Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya salah seorang di antara kalian (terhitung) di dalam shalat selama tertahan oleh shalat sedang para malaikat mendoakan mereka: 'Ya Allah, ampunilah dia; ya Allah rahmati dia, selama dia tidak berdiri dari tempat shalatnya atau ber-hadats (batal wudhunya)." (HR Bukhari).

Demikianlah informasi mengenai empat keutamaan yang akan diperoleh muslim apabila menunggu waktu shalat. Sebagai seorang yang beriman, hendaklah shalat di awal waktu dan jika berkesempatan tunggulah waktu shalat tersebut tiba. Jangan menunda-nuda waktu shalat karena sibuk mengurusi kegiatan duniawi. Semoga bermanfaat.

Kamis, 21 Januari 2016

Tiga Golongan yang Disalami Malaikat Saat Hari Kiamat

Hari kiamat merupakan sebuah kepastian yang akan terjadi pada alam semesta. Setelah dunia porak poranda, manusia akan dibangkitkan dan dikumpulkan di Padang Mahsyar untuk menerima penghakiman.

Saat itu, manusia berada dalam kondisi tidak hina, yakni tidak berpakaian dan tidak beralas kaki. Manusia harap-harap cemas terhadap apa yang akan mereka terima nantinya, apakah akan ditempatkan di surga atau di neraka.

Namun ada golongan manusia yang akan mendapat perlakuan terhormat. Mereka disalami oleh malaikat karena amalannya sewaktu menjalani kehidupan di dunia. Lantas siapakah mereka yang mendapat penghormatan tersebut? Berikut ulasannya.

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam pernah bersabda, “Tiga kelompok akan berjabat tangan dengan malaikat sewaktu dibangkitkan dari kuburnya. Mereka itu adalah para syuhada, orang-orang mukmin yang bertahajud di bulan Ramadhan, dan mereka yang berpuasa di hari Arafah.”

1. Para Syuhada
Syuhada adalah orang-orang yang yang optimis dan percaya diri untuk menyerahkan seluruh hidup dan matinya hanya di jalan Allah. Syahid dalam medan jihad memiliki kedudukan yang mulia dalam Islam.

Mereka rela meregang nyawanya demi berjuang di jalan Allah ini. Sehingga mereka mendapat kedudukan tinggi dengan mendapat penghormatan di salami oleh makhluk Allah yang mulia tersebut.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda “Ketika para hamba Allah bangkit untuk dihisab, datanglah sekelompok manusia sambil memanggul pedang mereka di leher dengan darah bercururan. Kemudian mereka berdesakan antri untuk masuk pintu surga. ditanyakan, “Siapakah mereka? Dijawab, “Mereka adalah para syuhada Allah, berjihad di jalan-Nya. Mereka hidup di sisi Tuhannya dan mendapat limpahan rezeki (HR. Thabrani).

2. Mukmin yang Bertahajud di Bulan Ramadhan
Golongan kedua yang akan disalami oleh malaikat pada hari kiamat adalah para mukmin yang melakukan salat tahajud pada malam-malam di bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan memang menjadi moment yang tepat untuk umat islam berlomba-lomba melakukan kebajikan.

Tidak hanya amalan wajib, amalan sunnah pun memiliki tingkat pahala yang besar jika dilaksanakan pada bulan ini. Termasuk amalan salat tahajud yang begitu mulia. Jika kemudian Allah memberikan kesempatan spesial untuk berjabat tangan dengan malaikat, maka itu merupakan anugrah yang pantas diberikan kepada mereka.

”Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Muharam, bulannya Allah. Sedangkan shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam”. (HR. Muslim).

3. Golongan yang Berpuasa di Hari Arafah
Golongan ketiga yang akan di salami malaikat adalah mereka yang berpuasa pada hari arafah. Puasa arafah ini merupakan salah satu amalan utama di awal Dzulhijjah adalah pada tanggal 9 Dzulhijjah. Amalan ini dilaksanakan bagi kaum muslimin yang tidak melaksanakan ibadah haji. Para ulama sepakat jika hukum dari puasa ini adalah Sunat Muakkad. 

“Puasa Arofah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162).

“Tiga kelompok akan berjabat tangan dengan malaikat sewaktu dibangkitkan dari kuburnya. Mereka itu adalah para syuhada, orang-orang mukmin yang bertahajud di bulan Ramadhan, dan mereka yang berpuasa di hari Arafah.”

Awas, Empat Hal Ini Buat Malaikat Menjauhimu

Setiap hari manusia mendapat pengawasan dari malaikat yang  diutus Allah SWT.  Makhluk yang diciptakan dari cahaya ini mencatat seluruh gerak-gerik manusia sejak bangun hingga terlelap lagi.

Tidak hanya itu, berdasarkan Hadist Nabi malaikat juga diutus bagi manusia untuk selalu mengikutinya bergiliran baik dari muka maupun belakang. Padahal, tidak hanya diam, namun malaikat berdoa agar manusia senantiasa mendapat ampunan dan kebaikan. 

Namun ada tindakan yang membuat malaikat enggan mendekati manusia. Tidak hanya meninggalkan, malaikat juga melaknat serta mengutuk manusia yang dijauhi tersebut. Lantas, apa saja tindakan yang membuat malaikat menjauhi manusia?

1. Melaknat Para Wanita yang Menolak Keinginan Suaminya
Orang pertama yang akan dijauhi malaikat adalah seorang istri yang menolak keinginan suaminya. Seperti diketahui bahwa suami memiliki tanggung jawab yang besar terhadap istrinya. Sehingga tidak heran jika menolak perintah suami bisa membuat malaikat menjauhi manusia tersebut.

Penolakan istri terhadap perintah suami kerap kali membuat suami jengkel terhadap istri. Hal ini sebagaimana tertera dalam hadits Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam yang artinya.

“Jika suami mengajak istrinya untuk tidur bersama, sedangkan sang istri menolak, lalu pada malam itu suaminya menjadi jengkel hatinya kepada istrinya, maka para malaikat melaknat (mengutuk) istrinya hingga pagi hari.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

“Jika seorang istri meninggalkan tempat tidur suaminya, maka ia dilaknat oleh para Malaikat hingga ia kembali,”(HR. Bukhari)

2. Menjauhi Orang Junub
Malaikat juga menjauhi orang-orang yang junub. Itulah mengapa mereka yang tengah dalam hadas besar bersegera untuk mensucikan diri. Pada hakikatnya malaikat adalah makhluk Allah yang begitu suci. Sehingga sesuatu yang kotor tidak akan didekatinya.

Seperti yang diketahui, banyak sekali ibadah yang tidak diperkenankan kepada orang-orang yang memiliki hadas besar. Di antaranya adalah shalat, memegang Al-Qur’an, membaca Al-Qur'an dan lain-lain, adalah di antara ibadah yang tidak diperkenankan untuk dilakukan oleh mereka yang memiliki hadas besar.

“Dari Ibnu Abbas: Sesungguhnya malaikat itu tidak mendekat pada orang yang junub atau yang berlumuran dengan kesumba harum, hingga orang tersebut mandi.”

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda:

“Para malaikat senantiasa berdo’a untuk seseorang, selama ia masih berada di tempat shalat, (dan) selama masih belum berhadas.”

Keadaan bersih dan menjaga wudhu juga akan membuat kita cenderung untuk berbuat kebaikan. Misalnya tidak akan melakukan tindakan yang akan membatalkan wudhu seperti  menggunjing sesama, menceritaan kejelekan orang lain, dan kegiatan buruk lainnya.

3. Tidak Mau Masuk Ke Rumah yang di Dalamnya Ada Gambar atau Patung
Malaikat juga akan menjauhi orang-orang yang tinggal di rumah yang di dalamnya ada gambar dan patung. Seperti kita ketahui bahwa saat ini begitu banyak orang yang menghiasi rumahnya dengan dua asesoris tersebut.

Rasulullah SAW melarang adanya gambar di dalam rumah dan beliau melarang untuk membuat gambar.” (HR. Tirmizi no. 1749 dan beliau berkata bahwa hadits ini hasan shahih)

“Para malaikat tidak akan masuk ke rumah yang terdapat gambar di dalamnya (yaitu gambar makhluk hidup bernyawa)”

“Gambar itu adalah kepala, jika kepalanya dihilangkan maka tidak lagi disebut gambar.” (HR. Al-Baihaqi 7/270. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini shahih dalam As Silsilah Ash Shohihah no. 1921)

"Manusia yang paling berat azabnya di sisi Allah pada hari kiamat adalah tukang-tukang gambar/pelukis." (HR.Bukhari)

4. Tidak Mau Masuk Ke Rumah yang Terdapat Anjing
Malaikat juga akan menjauhi orang-orang yang di rumahnya terdapat anjing. Dalam sebuah riwayat dijelaskan bahwa malaikat Jibril berjanji akan mendatangi Nabi Muhammad SAW.

Namun setelah di tunggu, malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu tersebut tidak kunjung datang ke rumah Nabi. Padahal, Malaikat Jibrli merupakan makhluk Allah yang tidak pernah ingkar ketika berjanji. Ternyata ada seekor anjing yang menyelinap di bawah tempat tidur Nabi.

Lalu berkatalah beliau shalallahu ‘alaihi wassalam kepada Aisyah radiyallahu anhu (istri beliau), “Aisyah, sejak kapan anjing ini masuk kesini?” Lalu Aisyah pun menjawab, “Demi Allah, aku tidak tahu.” Kemudian Nabi Muhammad menggiring anjing itu keluar.

Tidak lama kemudian Malaikat Jbril mendatangi rumah Nabi dan Rasulullah SAW pun mempertanyakan keterlambatannya.

“Kau telah berjanji kepadaku dan aku menunggumu, tapi engkau tidak juga datang.” Lalu malaikat Jibril memberitahu Nabi Muhammad,

“Di dalam rumahmu terdapat seekor anjing, sehingga ia menghalangiku untuk masuk, karena Kami (para malaikat) tidak mau masuk ke dalam rumah yang di dalamnya terdapat gambar (makhluk bernyawa) atau anjing. (H.R. Bukhari dan Muslim)

Malaikat merupakan makhluk Allah yang mulia. Kehadirannya tidak hanya diam, namun malaikat dengan kasih sayangnya selalu memohon ampunan untuk manusia atas dosa-dosa yang dilakukan manusia.  Bunyi do’a yang disampaikan para malaikat kepada Allah adalah, “Ya Allah, ampunilah baginya, ya Allah, kasihanilah dia.” (H.R. Bukhari)

Rabu, 20 Januari 2016

Lima Langkah untuk Jadi Muslim yang Kuat Godaan

Hidup merupakan sebuah anugerah yang diperoleh manusia. Itulah sebabnya, manusia harus mampu menjalani hidup tersebut dengan sebaik-baiknya. Akan tetapi, tidak dapat dipungkiri bahwa setiap orang tentu akan mengalami cobaan dan godaan.

Allah SWT akan menguji umat-Nya lewat cobaan dan godaan kehidupan. Bagi muslim yang beriman, maka hal itu akan mendekatkan diri kepada Allah. Akan tetapi, bisa lemah iman orang tersebut maka hal yang akan terjadi adalah semakin menjauhnya diri dari Sang Pencipta.

Ditambah lagi kemajuan zaman semakin pesat membuat muslim harus menghadapi cobaan dan godaan yang kian besar. Oleh sebab itu, kita harus membekali diri agar menjadi muslim yang kuat godaan. Bagaimana caranya? Berikut informasinya.

1. Akui Kesalahan dan Berhenti Saling Menyalahkan
Langkah pertama yang dapat dilakukan untuk menjadi muslim yang kuat godaan adalah dengan mengakuai kesalahan dan berhenti untuk saling menyalahkan satu sama lain. Banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya telah berbuat kesalahan.

Bahkan di antara mereka ada yang menyangkal tidak melakukan kesalahan tersebut. Padahal sebenarnya untuk menjadi seorang muslim yang kuat itu harus berani mempertanggungjawabkan apa yang telah diperbuatnya itu. Sehingga ke depannya ia bisa belajar dan menghindari segala sesuatu yang dapat merusak keimanan dan tidak mudah tergoda dengan bujuk rayu syetan untuk melakukan kemaksiatan.

2. Selalu Mengendalikan Diri
Hal yang pastinya wajib untuk dilakukan agar kuat dari segala macam adalah selalu mengendalikan diri. Dengan selalu mengendalikan diri, berarti kita sudah menutup celah syetan untuk masuk ke dalam tubuh dan menggoda keimanan kaum muslim.

Selain itu, dengan mengendalikan diri juga dapat mengembangkan intelektual, emosional dan potensi diri selangkah optimal. Ada banyak langkah yang dapat dilakukan untuk mengendalikan diri, salah satunya adalah dengan membentengi diri lewat bacaan Al-Qur’an. Melakukan hal tersebut sepanjang hari tentu bisa membuat keimanan kita menjadi semakin kuat dalam menghadapi segala situasi dan godaan.

3. Tetapkan Tujuan
Tidak hanya mampu mengendalikan diri, ternyata untuk bisa menjadi muslim yang kuat menahan segala godaan diperlukan juga baginya menetapkan tujuan. Orang yang ragu-ragu dalam menjalani kehidupan biasanya akan lebih mudah digoda oleh syetan.

Oleh sebab itu, penting bagi seorang muslim untuk menetapkan tujuan guna menghindari keraguan. Selain itu, menetapkan tujuan juga berfungsi untuk menyakinkan diri kembali dengan apa yang hendak dicapai dalam hidup. Setelah menetapkan tujuan, mulailah melangkah untuk meraih tujuan tersebut dengan langkah-langkah yang baik dan sesuai dengan syariat Allah SWT.

4. Berzikir
Langkah selanjutnya yang bisa dilakukan untuk menjadi muslim yang kuat godaan adalah dengan berdzikir. Dzikir membuat kita senatiasa mengingat dan dekat dengan Allah SWT. Jika kita jarang mengingat Allah lewat dzikir, maka syetan akan lebih mudah menguasai tubuh dan menggoda kita untuk melakukan kemaksiatan.

Ada banyak keutamaan yang akan diperoleh orang yang gemar berdzikir, salah satunya adalah membawa muslim ke dalam bimbingan dah berkah Allah SWT. Lewat dzikir ini akan menjauhkan manusia dari perbuatan maksiat, karena ia yakin bahwa Allah mengetahuai segala yang diperbuatnya. Tidak hanya itu, dengan banyak berdzikir, Allah SWT juga akan mengeluarkan hamba-Nya dari kegelapan dan membawanya ke cahaya Ilahi.

5. Lakukan Segala Sesuatu karena Mengharap Ridha Allah SWT

Langkah terakhir yang harus dilakukan agar menjadi hamba Allah yang kuat godaan adalah senantias melakukan segala sesuatu karena mengharap ridha dari Allah SWT. Harus selalu diingat, apapun yang kita kerjakan selama di dunia ini harus dibarengi dengan niat untuk mendapatkan keridhaan Allah SWT. Dengan demikian akan menghindarkan kita dari segala tindakan yang telah dilarang oleh Allah.

Demikianlah informasi mengenai lima langkah untuk menjadi muslim yang kuat godaan. Terapkanlah dalam kehidupan sehari-hari agar terhindar dari godaan syetan. Selain itu, langkah di atas juga bisa menambah kualitas keimanan seorang muslim.

Terungkap, Inilah Tiga Kunci Kebahagiaan Pria

Kaum pria diciptakan dengan beberapa kelebihan dibanding wanita.  Mereka terlahir menjadi pemimpin, baik dalam kehidupan sosial maupun dalam berumah tangga. Tidak heran jika pria akan bekerja lebih keras dibanding wanita.

Tidak hanya untuk pembuktian diri, pria juga bekerja keras untuk memberi kebahagiaan kepada orang-orang terdekatnya. Selain membahagiakan orang lain, ternyata pria memiliki indikator yang membuat mereka bahagia.

Bahkan indikator tersebut diucapkan oleh pria terbaik di semesta alam, Nabi Muhammad SAW. Jika mendapatkan tiga kunci ini, maka pria akan meraih kebahagiaan sejatinya. Apa saja?

Rasulullah SAW telah mengungkapkan standar hidup yang disepakati masyarakat kita, sebagaimana sabdanya: " 3 kunci kebahagiaan seorang laki-laki (1) Istri salehan, yang jika dipandang membuatmu semakin sayang, jika kamu pergi ia membuatmu merasa aman karena bisa mrnjaga kehormatan dirinya dan hartamu, (2) kendaraan yang baik, yang bisa mengantar kemanapun pergi, (3) rumah yang lapang, damai, penuh kasih sayang". (H.R.Abu Daud).

1. Istri Salehah

Ternyata hal pertama yang menjadi kunci kebahagiaan pria adalah istri yang saleha. Setiap hal yang indah di dunia, adalah perhiasan dunia, namun yang paling indah diantara semua, adalah istri yang saleha.

Lantas bagaimana sikap dari istri yang salehah tersebut. Allah SWT sudah memberikan rincian bagiamana istri yang memiliki tipe ini.

“Maka wanita yang sholihah adalah yang taat, lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada dikarenakan Allah telah menjaga mereka.” (QS. An Nisa’:34)

Pria yang sudah berumah tangga pastinya sudah merasakan bagaimana menderitanya memiliki istri yang tidak salehah. Mereka harus mengelus dada akibat pembangkangan yang dilakukan istri, saat ditinggalkan suami mereka melakukan tindakan yang bisa mempermalukan nama baik suaminya, serta istri-istri yang hanya menghabiskan harta suaminya ketika ditinggal.

Hal di atas begitu menyakitkan hati para suami. Mereka merasakan betul bagaimana gagalnya diri membina wanita yang dipilihnya untuk menjadi istri tersebut. Itulah mengapa, memiliki istri salehah menjadi salah satu indikator kebahagiaan seorang pria.

 Lihat saja, begitu bahagianya Rasulullah ketika hidup di rumah kecil yang sempit, namun tetap mengatakan bahwa ‘Rumahku adalah surgaku’, apa rahasianya, ya, karena didalam rumah tersebut ada istri-istri yang saleh yang selalu membahagiakannya.

Untuk pemuda yang saat ini belum menikah namun sudah merasa sukses dan bahagia, itu belum lah kebahagiaan sebenarnya. Karena pada kenyataannya, pemuda pasti akan menikahi seorang wanita. Disitulah para pemuda diuji dengan istrinya, orang yang akan menemaninya sepanjang hidup. Jika Ia sukses mendidik istrinya menjadi saleh, barulah bisa dikatakan Ia bahagia.

2. Kendaraan yang Bisa Mengantar Kemana pun Pergi
Kendaraan menjadi salah satu indikator kebahagiaan pria. Sebagian bisa saja mengatakan jika kendaraan mungkin saja digunakan untuk membanggakan diri dan sombong. Namun Rasulullah SAW tidak mengatakan demikian. Menurut manusia mulia ini kendaraan justru menjadi penunjang aktivitas ibadah, mempercepat pengembangan diri dan mempermudah jalan dakwah.

Pada zaman Rasulullah SAW kendaraan bisa dalam bentuk onta, kuda, keledai. Namun kini kendaraan tersebut bertransformasi menjadi Ferrari, Mercedes Benz, BMW, Jaguar, Land Cruiser dll.

Sebagian mungkin saja memilikinya untuk membanggakan diri dan sombong. Namun sebagian lagi tidak berlaku demikian. Karena sejatinya Allah SWT tidak ingin hamba-Nya miskin dan meminta-minta. Namun harus kaya agar bisa membantu orang lain yang membutuhkan.

Rasulullah memiliki Al Qashwah, unta putih yang tangkas, berkualitas tinggi, gesit, sehat dan sangat sehat dan kecepatannya mengangumkan. Beliau juga memiliki Duldul, keledai hadiah dari Maqaiqus yang sangat kuat dan kokoh jalannya. Bahkan keledai ini berumur panjang sampai masa kepemimpinan Muawiyah ra. Kuda beliau juga tangkas, cepat dan gesit.

Namun kendaraan yang dimaksud Rasulullah bukan hanya kendaraan-kendaraan super bagus yang disebutkan diatas. Namun dengan kendaraan roda dua yang bisa mengantarkan kemana pun kita beraktivitas juga menjadi kebahagiaan tersendiri. 

3. Rumah yang Lapang, Damai dan Penuh Kasih Sayang
Berapa banyak rumah mewah yang begitu luas namun isinya terasa seperti di neraka? Tidak jarang para pria merasa sedih ketika pulang dari kerja namun mendapati suasara rumahnya tidak kondusif.

Akan sangat begitu terasa, membuat rumah terasa damai dan penuh kasih sayang tidaklah mudah. Dengan ketidaksepahaman istri, atau anak-anak yang mulai membangkang dan melawan akan membuat isi kepala begitu penuh dengan permasalahan.

Sulitnya menciptakan rumah yang lapang, dan penuh kedamaian inilah yang menjadi salah satu indikator mengapa hal ini menjadi kunci kebahagiaan pria.

Bayangkan bahagianya jika memiliki istri saleha, tidak menambah pikiran suami yang sudah bertanggungjawab penuh terhadap keluarga, serta memiliki anak-anak yang taat, yang menyambut ayahnya dengan senyum kebahagiaan ketika pulang kerja.

Apalagi dengan rumah yang lapang, anggota keluarga menjadi lebih leluasa dalam bercengkrama. Rumah yang lapang akan bisa menampung banyaknya anggota keluarga cukup untuk menerima tamu, menampung jamaah untuk shalat bersama atau ingin mengadakan kajian rutin keagamaan.  

Tiga Kriteria Teman Pembawa Rezeki

Teman memiliki peranan penting dalam membangun karakter seseorang. Bahkan dalam hadistnya, Rasulullah SAW mengatakan bahwa seseorang bergantung pada agama dan teman-temannya.

Untuk itu, sangat penting bagi kita untuk lebih selektif dalam memilih orang-orang yang akan dijadikan teman. Lihat saja, begitu banyak orang-orang yang terjerumus hal-hal yang negatif karena pengaruh teman.

Ternyata ada juga tipe teman yang bisa mendatangkan rezeki. Beruntung, kriteria orang yang membawa kebaikan ini bisa dikenali. Tidak hanya kebaikan dunia, mereka juga bisa membawa kita meraih kebaikan akhirat. Seperti apa kriterianya? Berikut ulasannya.

1. Seseorang yang  Mengingatkan Kita Kepada Allah
Kriteria teman pertama yang membawa rezeki adalah mereka yang jika dilihat dapat mengingatkan kita kepada Allah SWT. Teman seperti ini memiliki keimanan yang tinggi, mereka rajin ke masjid, rajin membaca Alquran dan selalu rajin salatnya.

Inilah teman-teman yang akan memperlancar rezeki kita. Karenanya, kita akan terpengaruh untuk melakukan hal serupa. Dekat dengan Allah, akan membuat rezeki kita semakin lancar. Tidak hanya lancar, namun rezeki yang diperoleh ini  diharapkan juga mendapat keberkahan dari Allah.

2. Seseorang yang Tutur Katanya Menambah Amal Kebaikan
Bisa diingat lagi, berapa banyak teman yang tutur kata dan gayanya kita ikuti, namun justru membuat orang tua kita sedih karena kita berperilaku buruk seperti mereka. Untuk itu, carilah teman yang tutur katanya bisa membuat kita termotivasi menmbah amal kebaikan.

Biasanya mereka akan berkata yang baik-baik saja. Terkadang tipe teman seperti ini juga memilih diam dibanding harus berkata namun menyakitkan. Atau berkata hal-hal yang tidak penting dan sia-sia.
Jika menemui teman yang demikian, maka janganlah dilepaskan. Teruslah bersahabat bersama mereka. Pasalnya kebaikan yang mereka punya juga akan menular kepada pribadi kita.

Bukankah Allah SWT juga akan memberikan rezeki kepada orang-orang yang berbuat baik. Pastinya, rezeki yang diberikan haram dan berkah. Sehingga akan lebih mudah dalam menjalani kehidupan.

3. Seseorang yang dengan Amal-Amalnya Mengingatkanmu Pada Akhirat
Apa yang dilakukan teman biasanya akan mudah kita ikuti. Tidak heran jika seseorang terlibat hal-hal buruk karena pengaruh teman yang dekat dengannya. Akhirnya kita hanya mencintai dunia tanpa sedikit pun mengingat akhirat.

Namun apa yang terjadi selanjutnya? Hidup di dunia hanya sementara, sedangkan amal di dunia tidak cukup untuk menempuh akhirat yang kekal. Orang yang berbuat melanggar aturan pasti tidak akan tenang dalam menjalani hidupnya.

Untuk itulah, kita membutuhkan teman yang dengan amalannya dapat mengingatkan kita kepada akhirat. Teman-teman seperti ini akan membawa rezeki berupa kedamaian hati.  Dia memposisikan dirinya menjadi teladan yang baik sehingga kita bisa mengikutinya.